Pages

Kamis, 27 Februari 2014

Lampung penuh dengan "Kejutan" Second Trips In Lampung

Laut itu ibarat taman yang tak terlihat dari atas tidak terlihat tanda kehidupan didasarnya, laut itu ibarat taman yang tersembunyi dari atas hanya terlihat warna hijau yang menandakan kedalamannya. Perjalanan kami selanjutnya menyebrangi lautan tepatnya kami bertiga aku, Rani dan Lukman pergi menyebrangi lautan menuju lampung, bagi mereka berdua ini adalah perjalanan pertama mereka tapi buat aku ini adalah perjalanaan kedua buat aku. Tahun lalu tepatnya di bulan Maret kami pergi kepulau asing tersebut, terusterang kami buta pulau tersebut tidak punya kenalan bahkan sanak saudara, kami bermodalkan nekad ke lampung.
Tujuan kami sebelumnya adalah pantai mutun walaupun pada akhirnya kami kepantai Klara alias klapa rapet. 
Sesampainya di Bakauhuni kami menunggu bus yang menuju ke Raja Basa karena tujuan kami pantai Mutun, tapi karena kami dapatng pas hari libur alangkah malangnya nasib kami, kami tidak mendapatkan bus satupun di bakauhuni, karena semua bus penuh oleh warga lampung yang mudik. Pada akhirnya setelah kami bertiga bersabar menunggu bus kami dapat bus juga, kami bertiga naik bus tersebut ke raja basa, perjalanan dari bakauhuni ke rajabasa kurang lebih 2 Jam perjalanan, kami tidak ada planing sama sekali cuman ada tujuan ke pantai Mutun. Sampailah kami di Raja Basa berhubung waktu itu matahari sudah diatas kepala maka sa'atnya untuk sholat, kami bertiga setelah makan di terminal Rajabasa langsung mencari musolah untuk melakukan ibadah. Selesai kami melakukan sholat Dzuhur kami melanjutkan perjalanan kami ke pantai Mutun, dari termianl rajabasa kami naik angkutan umum ke "Karang" waktu itu nama daerahnya dari