Pages

Senin, 15 Desember 2014

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFALL STUDI KASUS AL MUALLAFAH ISLAMIC SCHOOL

Duwi Cahya Putri Buani
STMIK Nusa Mandiri Jakarta
dputribuani8@gmail.com

Abstract Metode waterfall dengan lima tahapannya terbukti dapat menyelesaikan permasalahan dalam perancangan sistem informasi akademik pada sekolah Al Muallafah Islamic School, kelima tahapan yang jelas memudahkan penulis dalam merancang sistem. Pilhan pertama dalam merancang sistem informasi akademik sekolah Al Muallafah Islamic School adalah website, karena website merupakan pilihan yang paling efektif dan efesien dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di sekolah Al Muallafah Islamic School.

Minggu, 02 November 2014

Merbabu I Will Come Back Again

Hi Pembaca dan Petualang  sejati, kali ini aku akan menceritakan perjalanan aku dan teman-teman ku yang tergabung dalam S-Team dalam pendakian kami ke Gunung Merbabu yang terkenal dengan 7 puncaknya dan kalau temen-temen aku bialng sih Miniaturnya Rinjani. Jum'at, 25 Oktober 2014, sekitar pukul 23:00 WIB kami (Wiwit, Eka, Achmad, Ning, Andah, Lukman, Ridho, Mansyur, Karmen, Bang Frengky, Sandy, Mba. Lilid, Mba. Peny dan si kecil Aira) berangkat dengan elf dari Kontrakan aku  yang disebut dengan Istana Minus. Kami rencananya akan melakukan pendakian ke Gunung Merbabu lewat jalur Selo, berhubung kelompok kami kebanyakan ceweknya dan terbilang Newbie maka kami hanya berencana untuk mendaki sampai puncak tertingginya yaitu Trianggulasi yang ketinggiannya mencapai 3.142 Mdpl, jalur pendakian Selo tidak ada AIR jadi siap2 bawa AIR buat persediaan. Berikut Personil S-Team.
Tante Rempong "Wiwit" dan Hatsukey "Eka"

Minggu, 21 September 2014

Mt. Prau - Trio Powerpaff Girl

Prau itulah nama gunung yang terletak di dataran tinggi dieng, keindahan gunung prau membuat para muda dan mudi berbondong-bondong mendaki gunung ini yang tingginya 2.565 mdpl keindahannya membuat mata para pendaki tercengang terutama pendaki pemula seperti saya ini, ketika malam tiba gemerlap bintang-bintang bertaburan dari langit nusantara di atas puncak prau dan terlihat panorama pemandangan yang menakjubkan ketika fajar menjelang gunug di sekeliling prau terlihat megah dan cantiknya, seperti Sindoro Sumbing, Slamet, Merapi, dan Merbabu terlihat mempesona di atas ketinggina prau.
Dibalik punggung mu yang kokoh, ku lihat di depan hamparan awan putih yang suci 
dan Sindoro Sumbing yang berdampingan dengan rukun

Senin, 08 September 2014

Floating Market, Menjadi dekat Seperti Keluarga

Minggu, 07 September 2014, adalah hari yang sangat menyenangkan buat aku dan teman-teman ku, di moment-moment liburan seharusnya kita ngumpul bareng kelaurga, akan terasa lebih menyenangkan pastinya, huft tapi aku gak beruntung ketika kedua orang tua ku sudah tidak ada lagi di bumi yang indah ini, mereka telah mendahuluiku pergi ke surga *edisi curhat, tapi tidak apa2 aku masih punya teman2 yang bisa aku ajak jalan dan berlibur bersama. Ehmmm Kali ini aku pergi ke floating Market lembang yang kalo orng indonesia bilang pasar terapung. Wisata ini menurut aku unik sekali dengan danau buatan dan beraneka ragam wahana untuk berkeliling dengan kano, prahu kecil dan banyak lagi wahana yang menyenangkan di sana. Dan banyak beragam makanan disana yang bisa di nikmati, di floating market tidak di perkenankan menggunakan uang cash loh, tapi pengunjung harus menukarkan uangnya dengan koin terlebih dahulu sebelum membeli makana, kebayangkan serunya. Kali ini aku pergi dengan teman2 di kantor aku setiap perjalananku memang selalu dengan orang yang berbeda hehehe, kali ini aku pergi dengan kakak Risa Wati, Ibu Wisti, Dzaki, Azizah dan Kaka Nia Nuraeni, mudah2an kalian gak kapok jalan bareng aku. Yuk kita intip keisengan mereka. Tiket masuk ke floating market lembang ini Rp. 15.000,00 Murahkan, dan kita dapet welcome dring dengan cara menukarkan tiket ketempat penukaran welcome dring.

Senin, 18 Agustus 2014

Papandayan

Hai Guys Liburan kali ini aku dan teman-teman ku beranjak ke kota kecil di pulau jawa tepatnya di pulau Jawa bagian Barat, jawa barat maksudnya hehehe, kota kecil itu bernama garut, aku dan teman-teman ke Kota garut dalam rangka ekspedisi kami menuju Papandayan, ceritanay pinigin mengibarkan bendera sang merah putih di atas sana. 
Pendakian kali ini aku bersama dengan Saudara Kembar aku Duwi Cahya Putri Pratiwi dan kami ber 9 Tepatnya 3 Cowok(Randi, Eka alias Hatsukey dan Ahmad) dan 6 Cewek(Wiwit, Ning, Eonni Sita, Andah dan Mba Lilid), kami bersembilan jalan dari Jakarta dengan menyewa mobil dengan ac alam (Angkot) pukul 24:00 dari daerah Pondok Labu tepatnya dari Jl. Pinang 1 Barat menuju Garut. 
Sesampainya di Garut Pukul 05:00, dan kami menunggu mobil bak terbuka untuk menuju basecam, perjalanan menuju bascame luar biasa, jalanan yang berlubang menjadikan sensai yang tidak dapat di lupakan.
Diatas Mobil Bak 
Sesampainya di Basecam kami langsung bergegas menuju tujuan utama kami yaitu Pondok Salada untuk mendirikan Tenda di situ. Begitu indahnya panorama alam di Negri ku tercinta Indonesia tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata, mungkin Papandayan untuk pendaki adalah bukit bukan gunung, tapi untuk aku yang baru pertama kali kesana di sana juga tidak kalah Indah dengan gunung lainnya.
Sekitar Pukul 07:53 tanggal 16/08/2014 ketika kami akan berangkat mendaki Papandayan

Kamis, 27 Februari 2014

Lampung penuh dengan "Kejutan" Second Trips In Lampung

Laut itu ibarat taman yang tak terlihat dari atas tidak terlihat tanda kehidupan didasarnya, laut itu ibarat taman yang tersembunyi dari atas hanya terlihat warna hijau yang menandakan kedalamannya. Perjalanan kami selanjutnya menyebrangi lautan tepatnya kami bertiga aku, Rani dan Lukman pergi menyebrangi lautan menuju lampung, bagi mereka berdua ini adalah perjalanan pertama mereka tapi buat aku ini adalah perjalanaan kedua buat aku. Tahun lalu tepatnya di bulan Maret kami pergi kepulau asing tersebut, terusterang kami buta pulau tersebut tidak punya kenalan bahkan sanak saudara, kami bermodalkan nekad ke lampung.
Tujuan kami sebelumnya adalah pantai mutun walaupun pada akhirnya kami kepantai Klara alias klapa rapet. 
Sesampainya di Bakauhuni kami menunggu bus yang menuju ke Raja Basa karena tujuan kami pantai Mutun, tapi karena kami dapatng pas hari libur alangkah malangnya nasib kami, kami tidak mendapatkan bus satupun di bakauhuni, karena semua bus penuh oleh warga lampung yang mudik. Pada akhirnya setelah kami bertiga bersabar menunggu bus kami dapat bus juga, kami bertiga naik bus tersebut ke raja basa, perjalanan dari bakauhuni ke rajabasa kurang lebih 2 Jam perjalanan, kami tidak ada planing sama sekali cuman ada tujuan ke pantai Mutun. Sampailah kami di Raja Basa berhubung waktu itu matahari sudah diatas kepala maka sa'atnya untuk sholat, kami bertiga setelah makan di terminal Rajabasa langsung mencari musolah untuk melakukan ibadah. Selesai kami melakukan sholat Dzuhur kami melanjutkan perjalanan kami ke pantai Mutun, dari termianl rajabasa kami naik angkutan umum ke "Karang" waktu itu nama daerahnya dari